Dalamkunjungannya ke Kabupaten Sekadau, pada Rabu 28 Oktober 2020 itu. Lasarus menekankan prinsip ilmu padi bagi pasangan Rupinus-Aloysius yang maju sebagai incumbent. "Pakai ilmu padi, makin berisi makin menunduk, biarkan orang menyerang yang penting Rupinus dan Aloysius kerja dengan jujur untuk memajukan Kabupaten Sekadau ini," ujarnya. 1 Dasar kesatuan untuk menghadapi perpecahan yang timbul dari dinasty sebelumnya. 2. Dasar universal (bersifat universal), tidak terlandaskan atas kesukuan. 3. Dasar politik dan administrasi menyeluruh, tidak diangkat atas dasar keningratan. 4. Dasar kesamaan hubungan dalam hokum bagi setiap masyarakat islam. 5. Sumberutama ilmu dalam tamadun Islam datangnya dari Al-Quran1. Dari segi bahasa "Al-Quran" berasal dari perkataan al-qiraah yang bererti bacaan, tetapi lafaz Al-Quran bermaksud yang dibaca. Seperti wajib zakat pada padi adalah diqiyaskan daripada gandum, kerana terdapat sama pada 'ilatnya, iaitu mengeyangkan dan tahan disimpan. Maka Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. MUNGKIN sudah lama tanaman padi menjadi contoh klasik yang selalu diberikan oleh orang tua terhadap anak-anaknya atau guru terhadap muridnya. Karena memang padi adalah tanaman yang banyak mengandung pelajaran. Dan jika diperhatikan lebih dalam, sejatinya dari padi kita bisa mendapatkan tiga filosofi yang bisa kita renungkan dan kita ambil pelajaran. Baiklah, inilah tiga filosofi padi; Semakin berisi semakin merunduk Merunduknya padi bisa kita analogikan sebagai sikap kepasrahan diri kepada Allah swt. Ketika dia mendapat kenikmatan maka dia akan bersyukur dan menyadari bahwa itu semua adalah keutamaan yang datang dari Allah swt. Sebaliknya, ketika dia ditimpa masalah dia akan pasrah dan tawakal. Bahwa semua kejadian berasal dari Allah dan akan kembali kepadanya. Semua itu disikapi dengan rendah hati tanpa ada sikap sombong dan merendahkan orang lain. Rendah hati berbeda dengan rendah diri. Rendah hati menunjukan sikap tawadhu, sementara rendah diri bersifat negatif yang menunjukan kelemahan diri seseorang. Sosok rendah hati tidak akan mau diinjak-injak harga dirinya oleh orang lain, meski dia sendiri akan selalu menghormati siapa pun. Ia akan selalu bereaksi positif terhadap orang yang menginjak-injaknya tanpa sekalipun merendahkannya. Namun orang yang rendah diri ia tidak akan bisa bangkit dan terus terpuruk ketika diinjak-injak oleh orang lain Allah berfirman di dalam Quran surat Al-furqon ayat yang ke-63 “Dan hamba-hamba Rabb yang maha penyayang itu ialah orang yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan.” Memberi manfaat kepada sesama Padi adalah makanan bahan makanan pokok yang dikonsumsi orang setelah diolah menjadi beragam jenis makanan, seperti nasi, bubur, lontong, ketupat dan lain sebagainya. Padi merupakan tanaman yang mengenyangkan orang lapar dan memberi tenaga untuk bisa beraktifitas. Begitulah sifat padi yang semestinya ditiru oleh kita. Seperti padi, hendaknya kita menjadi pribadi yang berguna bagi banyak orang. Ini pula yang diajarkan oleh Rasulullah saw dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya. Pintar beradaptasi Tanaman padi bisa hidup di mana saja. Padi bisa hidup di sawah, ladang, rawa atau bahkan perbukitan. Ketika padi tumbuh di sawah tentu saja padi tumbuh dengan baik karena pengairan relatif mudah didapat. Namun di daerah yang airnya sulit, seperti di ladang dan bebukitan, mau tidak mau padi harus beradaptasi dengan lingkungannya. Untuk daerah yang sulit ini, padi bisa ditanam saat pada musim hujan saja, itu pun tidak selalu mendapatkan air yang tergenang. Ada juga jenis padi rawa atau padi pasang surut yang tumbuh liar atau dibudidayakan di rawa-rawa. Mampu membentuk batang yang panjang sehingga bisa mengikuti perubahan kedalaman air yang sangat ekstrim. Intinya, tanaman padi mengajarkan kita untuk bisa beradaptasi dimana saja kita berada, terlebih kita adalah makhluk berakal yang tentunya bisa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan kondisi dan situasi lingkungan di sekitar kita. Padi mengajarkan kepada kita untuk mampu menahan gempuran cobaan. Tahan banting meski ditempatkan pada tempat yang tidak mengenakan sekalipun. Belajarlah dari padi yang membuat damai hati orang lain, terutama para petani. Dirinya selalu ditunggu-tunggu kehadirannya karena memiliki ketawadhuan, rajin memberikan manfaat kepada orang lain dan mampu beradaptasi dalam kondisi apa pun. [] Kirim OPINI Anda lewat imel ke [email protected], paling banyak dua 2 halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Oleh Ustadz Saryanto Abu Ruwaifi’ ILMU ibarat rembulan yang menyinari di kala malam yang sepi. Maka perhiasan terindah seorang penuntut ilmu adalah ilmu yang terpuji Bila Anda seorang pria maka jadikanlah hiasan ilmu sebagai pusaka terindah dalam hidup Anda. Dan bila anda seorang wanita maka jadikanlah butiran-butiran perhiasan ilmu itu sebagai akhlak mulia. Tiada keraguan dan kegamangan bahwa orang yang berilmu memiliki banyak tsaqofah wawasan dan apabila ia bertambah ilmu, maka ia bertambah tawadhu rendah hati, sebagaimana ilmu padi, makin berisi makin merunduk. BACA JUGA 3 Keutamaan Tawadhu… Orang yang berilmu dan memiliki iman lebih tinggi derajatnya dari orang yang hanya diberi iman saja. Ia dianugerahi ilmu yang terpuji, sebagai perhiasan utama dalam hidup. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rah berkata “Tiada keraguan bahwasanya orang yang diberi ilmu dan iman itu lebih tinggi daripada orang yang diberi iman saja, sebagaimana ditunjukkan oleh Alquran dan Sunnah. Dan ilmu yang terpuji yang ditunjukkan oleh Alquran dan Sunnah adalah ilmu yang diwariskan oleh para Nabi. Sebagaimana sabda Nabi SAW إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ؛ إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِرْهَمًا وَلَا دِيْنَارًا، وَإِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ . “Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi. Sesungguhnya para Nabi itu tidak mewariskan dirham ataupun dinar, akan tetapi mereka itu hanyalah mewariskan ilmu. Maka barangsiapa mengambilnya, dia telah mengambil bagian yang banyak.” HR. Abu Dawud no. 3641 dan At–Tirmidzi no. 2682, status hadits hasan lighairih. Tahukah Anda bahwa ilmu yang membuat pemiliknya laksana ilmu padi itu ada tiga macam Jenis pertama Ilmu tentang Allah, nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya serta segala hal yang terkait itu. Oleh karenanya, Allah menurunkan surat Al Ikhlas, Ayat Kursi, dan semisalnya untuk menjelaskan ilmu ini. Jenis kedua ilmu tentang apa yang Allah kabarkan, berupa perkara yang telah lewat, perkara yang akan terjadi di masa mendatang, dan perkara yang terjadi saat ini. Oleh karenanya, Allah menurunkan ayat-ayat kisah, janji, ancaman, sifat Jannah dan Neraka, serta semisalnya. Jenis ketiga ilmu tentang apa yang Allah perintahkan, tentang perkara-perkara yang terkait dengan hati dan anggota badan, tentang iman kepada Allah, pengetahuan tentang hati dan keadaannya, ucapan dan amalan anggota badan. Ilmu tercakup di dalamnya ilmu tentang dasar-dasar iman dan kaidah-kaidah Islam. Termasuk juga di dalamnya ilmu tentang ucapan-ucapan dan perbuatan lahiriyah semisal apa yang ditemukan dalam kitab-kitab ahli fiqh, ilmu tentang hukum-hukum perbuatan lahiriyah, dan sebagainya. Majmu’ Al-Fatawa, hal. 396-397 BACA JUGA Ilmu telah Menghalangiku untuk Membunuhmu Seseorang yang diberikan tambahan ilmu dan keimanan yang kuat tetap akan tegar dan tak mampu diterjang oleh ombak lautan ganas. Badai yang terus berembus hanyalah cobaan yang siap ia lalui. Maka begitulah orang yang perhiasannya berupa ilmu yang terpuji, orang tersebut terus tawadhu akan kebesaran Rabbnya, sebagaimana ilmu padi. Maka benarlah sang pujangga, “Bagai ilmu padi, ilmu yang bermanfaat yang dicari semata-mata mengharap wajah Allah Ta’ala akan membuat pemiliknya semakin tawadhu di hadapan orang lain, tidak merasa lebih hebat dibandingkan orang lain. Sebagaimana Ibnu Rajab pernah mengatakan, “Di antara tanda orang yang memiliki ilmu yang bermanfaat adalah ia tidak memandang dirinya memiliki status atau kedudukan khusus. Hatinya membenci rekomendasi dan sanjungan orang. Ia juga tidak takabbur sombong di hadapan orang lain.” Fadhlu Ilmis Salaf alal Khalaf, hal. 31 Menuntut ilmu adalah sebuah ibadah yang sangat mulia. Ilmu adalah kunci pembuka untuk amalan-amalan lainnya. Karena dengan ilmu, seorang hamba bisa mengetahui bagaimana seharusnya dia beribadah kepada Rabb-nya, mengetahui apa saja kewajiban yang harus ia jalankan, serta mengetahui apa saja larangan yang harus ia jauhi. Semoga Allah memberi taufiq kepada kita semua. Wallahu a’lam. [] SUMBER BIMBINGAN ISLAM Inspirasi April 3, 2020 • Menimba ilmu bagaikan memenuhi kebutuhan pokok yang dibutuhkan didalam kehidupan sehari-hari, karena ilmu wajib dibutuhkan oleh manusia sebagai penunjuk arah dalam menuntun hidup didalam kehidupan sehari-hari. Ilmu juga bisa didapat dari pengalaman yang telah berlalu. Makna ilmu padi sama seperti halnya dengan ”Rendah Hati Dan Tidak Sombong” karena ilmu padi semakin berisi semakin merunduk, dan tidak berdiri tegak seperti pembangkang, ilmu padi juga memiliki makna tersirat yang dapat memberikan kita pelajaran tentang kehidupan yang baik, namun kehidupan yang baik layaknya disertai dengan jiwa yang rendah hati dan tidak sombong, sehingga terciptanya hubungan yang baik antar sesama manusia. Kehidupan akan menjadi lebih bercahaya jika ilmu padi kita terapkan dalam kehidupan, di lingkungan dan bermasyarakat, alangkah indahnya kehidupan di bumi ini jika kita menerapkan ilmu padi sesuai dengan tuntunan agama yang dianut oleh masing-masing masyarakat. Ilmu padi hanya memiliki satu makna, namun ada sebagian manusia tidak sanggup menanamkan didalam dirinya dan ada yang sanggup menanamkan makna tersebut didalam dirinya, sehingga menciptakan kehidupan yang lebih baik. Sungguh beruntung manusia jika menerapkan ilmu padi didalam dirinya, dan alangkah meruginya manusia jika tidak menerapkan ilmu padi didalam dirinya yang membuat hidup menjadi sia-sia dan tidak bermanfaat sama sekali didalam kehidupan, selain itu ilmu padi juga menjadi faktor utama dalam menempuh keberhasilan didalam hidup namun tergantung dari cara kita membawakan dan menyikapinya didalam kehidupan sehari-hari, jika kita menyikapinya dengan cara yang baik dan benar maka hasil yang didapat baik atau malah sebaliknya, untuk itu sangat penting berhati-hati dalam menyikapi sesuatu hal dan jangan sampai keliru. Demikianlah tulisan saya pada kesempatan kali ini mengenai ”Ilmu Padi” dan terima kasih sudah singgah di blog tulisan saya.

ilmu padi dalam islam